Arsip Bulanan: Januari 2013

Tutorial Shell Dasar 5 Menit


Tulisan ini tersedia dalam PDF

Baiklah, sering nian (terutama di kanal IRC) sebagian besar pemula menghadapi terminal. Terminal memiliki banyak nama: terminal, shell, console, bahkan disebut command prompt bagi yang familiar dengan Windows. Banyak orang takut memakainya dengan berbagai alasan, jadi tutorial ini bertujuan menyediakan perintah-perintah mendasar untuk mempermudah navigasi dan aktivitas sistem dasar dari keyboard Anda.

Mari memulai. Karena versi Linux setiap orang bisa saja berbeda, saya takkan mendetailkan bagaimana membuka terminal. Saya anggap Anda bisa menemukannya di menu.

Faktanya:

  1. Anda bisa melakukan hampir segalanya di terminal yang juga bisa lakukan dari GUI.
  2. Sebagian besar perintah dirancang khusus untuk bekerja di Terminal, kemudian GUI diciptakan di atasnya. Itulah mengapa sebagian GUI terasa lambat, karena diproses lagi setelah proses Terminal.
  3. Lokasi default Terminal Anda ketika dibuka dari menu adalah pada folder Home, yang dikenal pula dengan ~.
  4. Folder Anda sekarang ditunjukkan oleh operator . (titik). Sebagian besar perintah ketika berjalan di folder sekarang, bisa diikuti dengan . (titik).
  5. Perintah, lokasi, dan berkas adalah case sensitive. /home berbeda dari /HOME atau /Home.
  6. Gunakan tombol tab untuk menyempurnakan (secara otomatis) nama berkas. Jika Anda memiliki berkas bernama panjang seperti: 123214342565234-bukuputih.zip, maka cukup ketik 12 lalu tekan tombol tab untuk menyempurnakannya. Kalau ditekan tab masih juga belum sempurna, tambahkan karakternya jadi 123 dan seterusnya karena bisa saja ada berkas lain yang punya nama mirip (misalnya 1235151.zip).
  7. Hampir semua perintah dapat dibaca lengkap about-nya menggunakan manpage atau dengan mengetik -h atau –help setelah menulis nama perintah. Penulisannya bisa man namaperintah, namaperintah -h, atau namaperintah –help.
  8. Untuk memperoleh informasi lebih lengkap, Anda bisa menggunakan info. Sebuah perintah bisa dicari dengan menggunakan info namaperintah. Untuk sebagian besar perintah yang menjadi bagian dari coreutils package, Anda bisa menemukan informasi yang bagus menggunakan info coreutils namaperintah invocation.
  9. Hampir semua perintah dapat menampilkan apa yang sedang dilakukan. Ini dilakukan dengan menambahkan -v atau –verbose.
  10. Anda bisa menentukan banyak opsi pada perintah sekaligus untuk memperoleh informasi lebih banyak (lihat contoh ls -al di bawah).
  11. Nama perintah kadang tersingkat (seperti ls dari list) – karena keterbatasan ruang pada Unix zaman dahulu, nama perintah disingkat dan penyingkatan ini tidak diubah lagi.

Perintah:

cd → Digunakan untuk bernavigasi dalam direktori (folder). Anda bisa berpindah ke lokasi mana pun dengan path.

  1. cd Ini akan memindahkan Anda ke home, sama dengan cd ~.
  2. cd .. Ini akan mengembalikan Anda tepat satu direktori ke atas. Bermula dari /home/ahmad/Desktop, cd .. akan memindahkan Anda ke /home/ahmad. Ini dapat diperpanjang ke atas dengan cd ../ ../ dari Desktop akan memindahkan Anda 2 kali ke atas, dari Desktop Anda ke /home.
  3. cd namafolder/ Ini akan memindahkan Anda ke depan, ke folder yang ada di folder Anda sekarang. Ingat bahwa ada kesalahan umum pemakaian /. Jika Anda di /home/ahmad/ dan Anda ingin masuk ke Desktop, Anda harus mengetik cd Desktop/ tanpa / sebelum Desktop. Mengetik / sebelumnya akan memindahkan kita ke root dari sistem berkas, yang artinya salah tempat. Catatan penerjemah: Anda juga bisa menulisnya cd Desktop tanpa / setelah Desktop.
  4. cd /folder/yang/lainnya Ini akan membawa Anda ke alamat folder yang spesifik, kalau alamat yang Anda ketik tepat. Jangan lupakan tab Anda!

ls → Digunakan untuk mendaftar isi folder. Anda bisa menampilkan banyak jenis atribut dari berkas dan folder.

  1. ls Kalau sendirian, ia akan mendaftar semua berkas pada folder sekarang. Dari fakta #4, mengetik ls . (ls <spasi> titik) sama hasilnya dengan ls saja.
  2. ls -l Menampilkan daftar isi dalam format lebih panjang termasuk pemilik, izin, ukuran, dan tanggal dimodifikasinya.
  3. ls -a Menampilkan berkas dan folder tersembunyi beserta daftar isi biasa.
  4. ls -d */ Menampilkan hanya folder saja (tambahan dari penerjemah).
  5. ls -al Menggabungkan opsi untuk menampilkan dua hal, baik itu berkas tersembunyi maupun format panjang.
  6. ls -h Menampilkan ukuran berkas dalam format ukuran data manusiawi (K, M, Gbyte) menggantikan bytes. Berguna saat dipakai bersamaan dengan opsi -l.
  7. Canggihnya, Anda bisa menampilkan berkas dalam direktori lain yang Anda tidak sedang di dalamnya. Jika Anda di /home/ahmad/Desktop, dan ingin menampilkan berkas di /home/ahmad/, lakukan ls ../ yang mendaftar berkas satu direktori ke belakang (dan tak perlu pindah direktori untuk melakukannya).

cp → menyalin berkas.

  1. cp berkas /folder/yang/dituju Menyalin berkas ke alamat yang dituju.
  2. cp -r folder /folder/yang/dituju Menyalin isi folder ke folder lain secara rekursif (-r).
  3. cp *.extension /folder/yang/dituju Menyalin berkas yang bersesuaian ekstensinya ke folder yang dituju.
  4. cp kajian* /folder/yang/dituju Menyalin semua berkas yang diawali dengan kata kajian ke folder yang dituju. Untuk menyalin semua berkas yang berawalan dengan kata contoh, ia menjadi cp contoh* /folder/yang/dituju dan tentu foldernya harus sudah ada.

mv → memindahkan berkas

  1. Sintaks mv mirip dengan contoh cp di atas kecuali #2. mv tidak mengenal opsi -r karena memindahkan folder sudah berarti memindahkan isinya pula. Sintaks tidak selalu persis sama, tetapi bisa bekerja dengan contoh di atas. Bacalah manpages Anda untuk lebih detailnya.

rm → menghapus berkas.

  1. Untuk semua penggunaan, menghapus dengan rm itu permanen. Ia tidak menggunakan Trash Bin. Gunakan dengan hati-hati dan yakin dulu Anda menghapus apa yang Anda inginkan, bukan yang Anda pikir Anda inginkan.
  2. rm berkas Menghapus berkas dari sistem.
  3. rm -r folder Menghapus folder dari sistem sekaligus isinya secara rekursif (-r).
  4. rm -rf folder Menghapus folder secara paksa (-f, –force)dari sistem. Perintah ini dapat memusnahkan konfigurasi Anda jika digunakan tidak tepat karena ia tidak akan memperingatkan Anda apa yang sedang dihapus. Jika harus menggunakan ini, jangan main-main atau kesalahan akan terjadi. Ini harus menjadi metode penyelesaian paling akhir dan tidak disarankan.

nano → editor teks terminal

  1. Anda bisa mengedit berkas menggunakan nano di terminal. Ia cepat, tetapi ingat bahwa ia hanya menangani berkas teks dan berkas pemrograman, dokumen Microsoft Word tidak akan bisa dibuka dengannya.
  2. Jika berkas dimiliki oleh root, ia tidak bisa diedit sebagai pengguna normal. Nano harus diawali dengan sudo untuk bisa menerapkan perubahan. Selainnya, ia hanya akan dibuka dalam mode read-only.
  3. nano berkasbaru.apasaja Nano menciptakan berkas baru berdasarkan nama dan membukanya untuk pengeditan.
  4. nano berkas_yang_ada Nano membuka berkas yang sudah ada untuk diedit.
  5. Dari dalam nano
    1. Simpan berkas menggunakan Ctrl+O, dan ubah nama berkasnya atau tekan enter untuk menyimpan dengan nama yang sudah ada. Ini akan menyimpan berkas.
    2. Tutup nano dengan Ctrl+X. Jika Anda memiliki perubahan belum tersimpan, ia akan meminta Anda untuk menyimpan.

mkdir → membuat direktori (folder)

  1. mkdir namafolder Membuat folder.
  2. mkdir -p /folder/yang/dituju Membuat folder yang diinginkan. Untuk membuat folder /home/ahmad/folderbaru/folder2, ketika hanya ada /home/ahmad, menggunakan mkdir -p akan membuat kedua direktori folderbaru dan folder2 secara otomatis.

ps → mendaftar proses

  1. ps aux Mendaftar semua proses secara mendetail yang berjalan di sistem, termasuk pengguna, nomor Process ID (PID), dan nama proses. Menggunakan ini, Anda bisa menampilkan daftar proses mereka dan jika diperlukan, meng-kill proses yang tak dibutuhkan atau macet.

kill/killall/xkill → matikan proses yang bermasalah

  1. kill PID PID adalah nomor yang menandai proses. Anda harus mendapatkan PID dari perintah seperti ps aux. Jika sebuah proses menolak untuk mati, Anda bisa melakukan kill -9 PID yang mematikan proses tanpa ba-bi-bu, bahkan kalau sistem akan kacau dengannya.
  2. killall program Killall mematikan *berdasarkan nama* semua instansi dari program yang disebutkan. Misalkan ada 3 sesi Firefox terbuka, killall firefox akan melakukannya, mematikan semua sesi Firefox. Bedanya, kill hanya bisa menerima PID (bukan nama) dari proses yang ingin dimatikan, dan cuma bisa mematikan satu saja (tidak semua instansi).
  3. xkill adalah cara GUI untuk klik dan matikan jendela. Mengetik xkill lalu enter akan mengubah kursor Anda jadi tengkorak yang ada silangnya, lalu jendela yang diklik pasti mati.

Pipa → hal paling berguna yang Anda akan pelajari di *NIX. Mengalihkan keluaran program ke masukan bagi yang lain.

  1. Pipa (pipes) diwakili oleh ‘garis tegak’ yang dikenal sebagai tombol ‘|’ (di atas Enter).
  2. Tombol ini jarang dipakai di Windows, dia biasanya bersama tombol backslash (\).
  3. Pipa dipakai untuk menautkan perintah-perintah menjadi satu. Pipa mengambil keluaran dari satu perintah sebagai masukan bagi perintah yang lain.
  4. Bacalah sumber-sumber online lebih lanjut dengan informasi mengenai pipes dan pemakaiannya yang sangat beragam.

> dan >> → mengirim keluaran sebagai berkas menggantikan Terminal.

  1. > digunakan untuk *overwrite* alias menimpa isi berkas yang sudah ada dan menggantikannya dengan keluaran dari perintah yang baru.
  2. >> digunakan untuk *append* alias menambahkan isi kepada berkas yang sudah ada – tidak menghapus yang sebelumnya. Ini berguna untuk logging.
  3. Misalnya: ps aux > process.log mengirim keluaran dari ps aux ke berkas process.log untuk dibuka di editor teks dan menimpa isi saat ini dari berkas.
  4. Misal lainnya: man ls > manualnyals.txt mengirim keluaran dari halaman manual ls menjadi berkas teks untuk dibaca di luar Terminal daripada repot membacanya di dalam Terminal (tambahan dari penerjemah).

tee → mengirim keluaran ke berkas sekaligus Terminal.

  1. tee digunakan bersamaan dengan ‘|’ untuk mengambil keluaran perintah dan mengirimnya ke mana saja. Ini berguna jika ada error yang muncul sekejap lalu hilang sebelum Anda membacanya, cara ini memungkinkan apa pun yang tampil di layar terekam dalam sebuah berkas.
  2. Misalnya: dmesg | tee boot.txt akan menjalankan perintah dmesg yang menampilkan info initial boot, dan ‘|‘ mengirim keluaran dmesg ke tee, yang kemudian melaksanakan kerjanya dengan mengirimnya ke Terminal dan ke berkas log boot.txt.

Eksekusi Berkas → apakah Anda ingin mengeksekusi berkas atau program dari Terminal? Pastikan dulu ia ditandai eksekutabel. Jika tidak, bacalah Tip Cekatan #4 di bawah.

  1. Perlu mengeksekusi berkas di direktori saat ini setelah ia ditandai eksekutabel? Operator ./ dapat mengeksekusinya sebagai pengguna normal yang tak perlu hak root. ./ aslinya bermakna “di direktori sekarang” jadi ia tidak bekerja pada berkas di luar direktori sekarang. Catatan penerjemah: misalnya ./run.sh.
  2. Perlu mengeksekusi berkas tidak di direktori sekarang? Anda harus menulis alamat direktorinya (path) untuk mengeksekusi program. Jika ia adalah program Python, perintahnya python /alamat/berkas dan jika ia berkas shell, perintahnya sh /alamat/berkas sebagai contoh. Tentu banyak program lain, tetapi ini cukup sebagai petunjuk global untuk pemula.
  3. Perlu mengeksekusi berkas dengan hak root karena pesan operation not permitted? Awali perintah dengan sudo. Maka, dengan contoh di atas, sudo python /alamat/berkas akan mengeksekusi skrip dengan hak root. Catatan penerjemah: selalulah perhatikan spasi.
  4. Perlu mengeksekusi program GUI dari terminal? Ketik saja nama program (case sensitive!) dan dia akan berjalan. Ini akan menjadikan Terminal saat ini tidak bisa dipakai. Menutup terminal ketika program terbuka akan mematikan program. Cara yang lebih baik adalah untuk mem-background program, menggunakan namaprogram & dan kemudian mengetik kata exit untuk menutup Terminal dan proses tetap berjalan. Catatan penerjemah: meski sedang tidak bisa dipakai, Anda masih bisa membuka Terminal baru di tab baru dalam 1 jendela karena memang itulah fitur khusus Linux. Ini tidak ditemukan di Windows.
  5. Perlu menjalankan program GUI dengan hak root dari Terminal? Awali dengan gksudo atau gksu dan bukan sudo. Menggunakan sudo untuk menjalankan aplikasi GUI adalah kebiasaan buruk dan semestinya dihindari.
  6. Jangan, jangan gunakan sudo hanya karena pesan “operation not permitted”. Ingatlah apa yang Anda lakukan bisa *memusnahkan* seluruh sistem dengan menjalankan perintah di tempat yang salah dengan hal root. Pastikan berkas Anda berasal dari sumber terpercaya.

Tip-tip Cekatan:

  1. Hilang arah dalam direktori? Tak yakin di mana berada? Ketik pwd untuk print working directory.
  2. Ingin menghitung disk space Anda dengan cepat? df -h bisa menampilkannya.
  3. Ingin mengetahui ukuran folder atau berkas dengan cepat? du -cksh namatarget dapat melakukannya dengan tepat. Ingin mengetahui ukuran folder yang sekarang? du -cksh.
  4. Perlu menandai eksekutabel pada berkas? chmod +x namaberkas dapat melakukannya. Nanti kalau Anda mau mengeksekusi berkas dan ia tidak ditandai eksekutabel, Anda sudah mengerti caranya.
  5. Ingin melakukan mount sebuah ISO seperti Daemon-Tools di Windows? Linux sudah memiliki fungsi ini built-in. Buatlah direktori di mana saja, katakanlah /home/ahmad/isomount, dan laksanakan perintah mount -o loop /alamat/ke/isosaya.iso /home/ahmad/isomount dan isinya akan di-mount ke dalam folder itu.
  6. Mau menjalankan satu perintah sebelumnya, tetapi Anda lupa? Ketik history di Terminal dan ia akan menampilkan riwayat perintah Anda semuanya. Ingin menghapus riwayat? history -c akan menghapusnya habis.

Disklaimer:

  1. Tulisan ini adalah hanyalah terjemahan bebas dari laman berjudul The 5-Minute Essential Shell Tutorial http://community.linuxmint.com/tutorial/view/100 yang ditulis oleh justin.
  2. Metode yang saya tempuh dalam menerjemahkan hanya menitikberatkan pada sisi pembaca yang berbudaya bahasa Indonesia, bukan yang berbudaya bahasa Inggris.
  3. Beberapa kalimat sengaja tidak saya terjemahkan seperti “If you decide to get fancy with your delete commands, it’s probably going to come back to bite you” yang saya tak mengerti maknanya.
  4. Saya menambahkan beberapa catatan yang pada tulisan ini fontanya saya miringkan yang saya rasa perlu ditambahkan.
  5. Saya juga menambahkan beberapa perintah yang saya rasa sangat penting tetapi belum ada di tulisan aslinya semisal bagaimana ls untuk folder saja.
  6. Saya merasa ingin menerjemahkan ini karena melihat tulisan asli sangat bagus untuk pemula andai saja berbahasa Indonesia.
  7. Saya minta maaf jika tulisan ini masih juga sulit untuk dipahami. Semoga Allah menganugerahkan kita ketegaran untuk memanfaatkan hanya harta yang halal. 

Open Source Translation – Konsep Mengajar Bahasa yang Baru


trans-logoPernahkah Anda mendengar frase open source? Pernah jugakah Anda mendengar bahwa kita bisa ikut serta menerjemahkan antarmuka aplikasi ke Bahasa Indonesia? Open source adalah konsep yang memelopori itu semua dan menjadikannya mudah untuk kita. Alangkah bagusnya kalau ini bisa kita manfaatkan untuk mengajar peserta didik. Esai ini sepenuhnya bersifat alternatif.

Tulisan ini tersedia dalam bentuk PDF.

Target Tulisan Ini

  1. Guru Bahasa Inggris.
  2. Guru Bahasa Indonesia.
  3. Siapa pun yang ingin mendalami Bahasa Inggris secara mandiri.
  4. Siapa pun yang ingin memperbaiki Bahasa Indonesianya sendiri.
  5. Siapa pun yang tertarik dengan open source. Baca lebih lanjut

Linux Sedang Naik Daun


Bismillahirrahmanirrahim.

Linux saat ini sedang menjadi tren di kalangan pengguna komputer. Setelah lama mendarat di Indonesia, akhirnya baru tahun-tahun terakhir ini naik daun. Dari mana? Dari “jasa” Android. Linux naik daun bersamaan dengan populernya Android. Semakin Android disukai, semakin Linux dikenal. Dalam tulisan ini, saya ingin menyampaikan pendapat saya mengenai suksesnya Linux dengan bantuan Android ini.

Salah satu makna frase naik daun menurut KBBI versi III adalah menanjak. Dalam hal ini, Linux makin menanjak popularitasnya lantaran meledaknya Android. Yang menarik adalah semestinya Android yang naik daun lantaran Linux, bukan Linux yang naik daun lantaran Android. Siapa pun yang sampai hari ini masih mempromosikan Linux pasti sependapat. Mengapa demikian? Karena Android hanyalah anak keturunan Linux. Namun yang terjadi biar terjadi. Justru patut kita syukuri karena manfaatnya yang besar. Inilah yang hendak saya sampaikan.

Perjalanan kita hingga hari ini, akhirnya menampakkan pertanda baik. Dulu kita senantiasa mempromosikan Linux sendirian. Pemerintah pun sendirian. Tanpa ada back end tangguh di belakang kita semua. Namun sepertinya keberuntungan berpihak kepada kita. Justru bukan dengan si Linux itu sendiri, tidak pula aplikasi natif di atasnya, tetapi justru turunan jauhnya yang bernama Android. Kita selalu ingin orang mengenal ini Linux, atau ini pakai Linux, atau ini dibuat dengan Linux, dan semacamnya. Namun saat ini kita tak perlu repot-repot merangkai kata. Apa maksudnya?

Ya, katakan saja: ini adalah saudaranya Android. Lebih mudah dimengerti, bukan? Terlebih karena fenomena Android di masyarakat kita – masyarakat Windows – yang sangat aneh tetapi nyata. Apa fenomena itu? Pengguna Windows menggunakan “Linux” tetapi tidak sadar bahwa itu Linux. Lebih lanjut, pengguna Windows sampai rela mengeluarkan uang jutaan hanya demi membeli “Linux” untuk melakukan rooting – sesuatu yang sudah setiap hari dilakukan pengguna Linux desktop. Aneh, bukan? Satu jiwa beda wajah. Inilah fenomena Android yang sangat mengejutkan saya. Nah, apa manfaatnya fenomena ini?

Karena demikian banyak pengguna Windows kita – yang sebagian besarnya belum pernah mengenal Linux bahkan benci – yang suka Android, promosi Linux akan jadi lebih mudah. Biarpun Android hanya anak keturunan Linux – yang notabene jauh lebih junior – toh masyarakat kita sekarang lebih kenal Android daripada Linux itu sendiri. Mereka yang sebelumnya antiTerminal, antiCLI, antikonfigurasi, bisa ditanya dengan enteng: Anda dengan Android mau nge-root, kenapa dengan Ubuntu tidak? Padahal dengan Ubuntu cukup sudo saja (distro lain menyesuaikan). Dia akan ingat dan akhirnya sadar bahwa Android dan distro Linux lain itu sama saja. Dia juga akan sadar dengan maslahat besar yang bisa diambil dari penggunaan Linux. Dengan begini, akhirnya diharapkan dia akan mau menggunakan Linux desktop. Kita pun senang melihat orang lain menggunakan sistem operasi yang halal. Dan inilah akhirnya manfaat dari Android (baca: Linux) yang sedang naik daun. Inilah pendapat saya. Barakallahu fiikum.

Mengatur Permanen Kecerahan (Brightness) Layar Ubuntu


Intinya adalah menyunting berkas /etc/rc.local. Ubah nilai setelah echo dari nilai 0 sampai 10.

Perintah Terminal: sudo gedit /etc/rc.local 

Ini contoh berkas saya yang saya setel ke 0, artinya brightness paling redup. Biar hemat listrik.

#!/bin/sh -e
#
# rc.local
#
# This script is executed at the end of each multiuser runlevel.
# Make sure that the script will "exit 0" on success or any other
# value on error.
#
# In order to enable or disable this script just change the execution
# bits.
#
# By default this script does nothing.
echo 0 > /sys/class/backlight/acpi_video0/brightness
exit 0

Skrinsot:

Atur Brightness Ubuntu Permanen

Kalau bingung, hapus isi berkas Anda lalu kopi-paste ini ke situ. Lalu simpan. Semoga ini bermanfaat. Terima kasih ya, Kang riedroid.

Rujukan:

1) http://askubuntu.com/questions/3841/desktop-doesnt-remember-brightness-settings-after-a-reboot

2) http://ubuntu-indonesia.com/forums/ubbthreads.php/topics/123364#Post123364 (posting ini aslinya trid dari FUI)

Semoga ini bermanfaat ;)

Pengguna Linux 8 Tahun Tidak Pernah Kena Virus


Bismillahirrahmanirrahim.

Saya sejak dulu punya ide untuk mengumpulkan testimoni banyak pengguna Linux, dengan tujuan mempromosikan Linux kepada orang awam. Salah satu testimoni yang masih ampuh adalah tentang virus di Linux. Alangkah amannya Linux dari virus. Kira-kira demikian. Saya alhamdulillah hari ini menemukan orang yang sudah memberi testimoni secara langsung. Dari pengakuan beliau, 8 tahun sudah menggunakan Linux dan tidak pernah kena virus sama sekali. Alhamdulillah. Saya mendapatkannya dari kanal IRC #ubuntu-indonesia. Namanya Yudi Kurniawan (seorang muslim) dengan nickname di FUI geek_linux. Berikut ini rekaman percakapan kami sejak pukul 10.30.

<iduy> halo pennguna ubuntu indonesia
<PengemisCinta> halo2
<iduy> kok sepi nih
<– blackshirt (~blackshir@112.215.44.194) has quit (Ping timeout: 255 seconds)
<Malsasa> Saya ada di sini :)
<Malsasa> Assalamu’alaikum.
<Malsasa> Mari kita ramaikan.
<xgoo> wa’alaikumussalam
<PengemisCinta> wa’alaikumsalam malsasa :)
<iduy> wa’alaikumsalam
<iduy> topik apa nih yang mo di diskusikan
<PengemisCinta> colek malsasa, yang biasanya penuh dengan topik pembahasan :)
<Malsasa> Kenalan dulu, kang iduy
<Malsasa> :)
<iduy> salam kenal juga dengan malsasa nih
<Malsasa> PengemisCinta: topik kita kenalan
<Malsasa> PengemisCinta: mulai dari akang
<Malsasa> :)
<PengemisCinta> hooo ok :D
<PengemisCinta> salam kenal semua :D
-*- PengemisCinta sudah
<Malsasa> Lhoo?
<iduy> gitu aja kenalannya
<Malsasa> Kenalan itu
<Malsasa> sebut nama
<Malsasa> :)
<PengemisCinta> owh haha
<iduy> nama asli atau samaran nih
<Malsasa> Saya dulu, ya?
<iduy> oke deh
<Malsasa> Nama saya Ade Malsasa Akbar
<Malsasa> SAya pakai nama tengah di FUI
<Malsasa> karena nick di FUI tidak diizinkan memakai spasi
<iduy> tinggal dimana kang malsasa
<Malsasa> Di Mojokerto.
<Malsasa> Saya menggunakan Ubuntu 12.04 sekarang ini.
<iduy> dah berapa lama kang pakai ubuntunya
<Malsasa> Saya sangat suka GUI, tertarik mengamati user experience dan sisi psikis pengguna Linux.
<Malsasa> iduy: mengenai berapa lama, maafkanlah saya.
<Malsasa> iduy: saya takkan memberitahukannya. Ini privasi saya. Maaf ya, Kang?
<iduy> oke deh kang
<iduy> gpp kok
<Malsasa> Saya suka menulis dan saat ini ada beberapa blog.
<iduy> privasinya
<Malsasa> https://malsasa.wordpress.com
<Malsasa> itu yang berbahasa Indonesia. Yang Inggris: http://linuxdreambox.wordpress.com
<iduy> suka pkai worpress nih kang malsasa
<Malsasa> Di FUI ini, saya mencari teman-teman yang bisa diajak bicara tentang open source.
<Malsasa> iduy: iya, karena saya telah jatuh hati kepadanya sejak pertama.
<Malsasa> Dulu pertama belajar, saya pakai Blogspot. Lalu pindah ke WordPress.
<iduy> ooo
<Malsasa> Saya sangat ingin pengguna Windows di Indonesia, beralih ke Linux. Meski saya hargai pendapat mereka (tak bakal saya paksa) kalau menolak.
<Malsasa> Saya memiliki pandangan kalau komunitas kita ingin masyarakat Indonesia memakai Linux, atau beralih dari proprietary, kita harus mengayomi mereka seramah mungkin.
<Malsasa> Nah, ini sedikit perkenalan dari saya.
<iduy> amin
<PengemisCinta> mantap
<Malsasa> Silakan akang berdua perkenalkan diri :) Saya senang sekali lho, ketemu warga-warga baru.
<iduy> sepertinya kang malsasa dah lama bergelut dengan linux nih
<iduy> oke
<iduy> nama saya yudi kurniawan
<iduy> nick saya di FUI geek_linux
<iduy> saya dapat informasi channel ini dari kang malsasa
<iduy> saya suka dengan linux pada saat masih kuliah
<iduy> saya tinggal di medan
<Malsasa> Oalaaaaah…
<Malsasa> Akang ini geek_linux, toh!
<iduy> iya kang
<Malsasa> Iya, iya, ahlan wa sahlan. Barakallahu fiikum, yaa Akhil Kariim…
<Malsasa> Saya telah menanti Anda.
<Malsasa> Saya harap sambutan saya tidak melukai Anda.
<Malsasa> Bagaimana awal mula akang kuliah kenal Linux?
-*- Malsasa menyimak akang berdua
<iduy> udah melukai pun, lukanya sampai ke hati kang, luka yang santa menyenangkan hehehehehe
<PengemisCinta> :D
<iduy> saya mulai kuliah tahun 2004
<iduy> kemudian saya dapat informasi dari teman2 kuliah bahwasanya ada sistem operasi yang lebih baik dari windows
<iduy> pada saat itu saya mencobanya,
<PengemisCinta> distro ?
<iduy> pada saat perkenalannya saya pengguna linux fedora
<iduy> selama 2 tahun saya pengguna fedora dari 2004 sampai 2006
<iduy> kemudian masuk 2007 saya menggunakan linux ubuntu
<PengemisCinta> single os atau ?
<iduy> dari 2004 sampai 2010 saya masih dual boot
<iduy> masuk tahun 2011 saya memutuskan untuk full penggunaan ubuntu
<iduy> jadi sekarang gak pernah lagi menggunakan windows lagi
<Malsasa> Hm, kisah akang begitu…
<Malsasa> Wah, menyenangkan sekali. Delapan tahun. Sangat panjang.
<Malsasa> Pantas saja nickname-nya begitu.
<iduy> jadi sekarang dah jatuh cinta dengan linux nih
<PengemisCinta> lama..
<iduy> tapi mulai aktif dikomunitas baru sekarang kang
<Malsasa> iduy: alasan akang tahun 2011 apa? Apa karena fatwa Lajnah Daimah?
<iduy> biar bisa berbagi dengan teman2 dulu
<Malsasa> iduy: oh, nggak papa.
<Malsasa> Saya ada pertanyaan.
<iduy> alasan saya pindah ke ubuntu ya karena ada dari unsur agama juga
<iduy> saya gak mau mennggunakan produk bajakan
<iduy> karena haram
<iduy> :D
<Malsasa> Barakallahu fiikum. Saya kagum.
<PengemisCinta> mantap
<Malsasa> Bagus, Kang.
<Malsasa> Saya perlu mencontoh akang.
<Malsasa> iduy: “…dari teman2 kuliah bahwasanya ada sistem operasi yang lebih baik dari windows…”
<iduy> itulah yang saya sebarkan dengan teman-teman saya
<Malsasa> Siapa teman-teman akang yang bilang seperti itu?
<Malsasa> iduy: wah, sampai dakwah juga? Masya Allah.
<iduy> iya kang, sekarang juga memperdalam agama kang, untuk menambah pahala untuk akhirat kang, biar bisa melihat wajah nya ALLAH SWT di surga kang
<Malsasa> iduy: amin, amin… Semoga Allah mengabulkan doa akang.
<iduy> ada senior saya kuliah dulu kang yang pengguna linux
<iduy> dia lah yang memperkenalkan saya linux dulu kang
<PengemisCinta> amin..
<Malsasa> Ooh, siapa namanya? Saya ingin kenalan juga.
<iduy> ‘kemudian saya ikut komunitas di internet
<iduy> namanya rano,
<Malsasa> Rano siapa?
<PengemisCinta> rano karno
<iduy> rano tino pandu
<iduy> kenal kang
<PengemisCinta> :D
<Malsasa> Belum tahu nama itu.
<Malsasa> Saya akan mencarinya.
<iduy> klo akang malsasa kenal dengan linux dari mana kang??
<Malsasa> Saya?
<Malsasa> Saya agak lupa.
<Malsasa> Pokoknya yang pasti dari bacaan-bacaan saya.
<Malsasa> Pertama kali saya beli majalah InfoLinux, ada bonus Ubuntu-nya. Saya instal Ubuntu dari situ.
<Malsasa> Pokoknya ide dasarnya hanya satu: ingin yang halal.
<Malsasa> Semoga Allah menjagaku.
<iduy> ooo
<iduy> benar tuh kang
<iduy> aminn
<PengemisCinta> amin
<iduy> apa kegiatan malsasa ???
<Malsasa> Entah dari PCMedia dulu, atau majalah lain. Pokoknya pas masih pakai Windows itu, saya sudah tahu adanya Lnux.
<Malsasa> Oh sekarang baru ingat!
<Malsasa> Akang tahu buu Panduan Praktis Membuat Game 3D?
<Malsasa> Tahun 2006 saya beli itu.
<iduy> sampai sekarang masih baca majalah infolinux kang
<Malsasa> Itu awal-awal saya belajar komputer, bikin game. Sekarang sudah berhenti.
<Malsasa> iduy: sudah enggak baca majalah apa-apa, Kang. InfoLinux dan PCMedia dkk. saya sudah mangkrak, jarang saya baca lagi. Sudah penuh dengan HTML dari web.
<Malsasa> Dari buku itu saya tahu kalau ada sistem operasi bernama Linux. Dan uniknya, penulis buku itu, tidak antiLinux. Malah mendukung.
–> ZhieChelo (~androirc@120.176.208.4) has joined #ubuntu-indonesia
<Malsasa> Gara-gara itu, saya punya angan-angan menggunakannya.
<iduy> awal saya milih linux dulu karena aman dari virus aja, karena dulu capek selalu instal ulang
<iduy> komunitas linus di sana gimana kang???
<– ZhieChelo (~androirc@120.176.208.4) has quit (Read error: Connection reset by peer)
<Malsasa> iduy: saya ada kegiatan khusus dengan Linux saat ini, tetapi kegiatan biasanya ya menulis. Atau paling banyak, membaca simpanan laman saya dari hasil ngenet.
<Malsasa> iduy: memang enak kalau akang 8 tahun pakai Linux kagak pernah kena virus.
<iduy> bagus lah
<Malsasa> iduy: Mojokerto? Saya tidak tahu.
<iduy> saya baru juga mulai nuliss
<iduy> belum pernah sama sekali kang
<Malsasa> iduy: saya tidak berharap banyak terhadap komunitas Linux yang didasari bukan dari dalil. Kalau sekadar ah pengen coba, pasti ujung-ujungnya lepas.
<Malsasa> iduy: saya punya ide untuk mengumpulkan testimoni pengguna lInux yang tahunan, seperti akang ini
<Malsasa> dijadikan banner atau promosi besar
<Malsasa> Promosi sistem operasi tanpa virus
<iduy> boleh juga tuh
<Malsasa> Mana ada pengguna Windows 8 tahun tidak pernah kena virus?
<iduy> biar banyak pengguna linux nya
<Malsasa> iduy: saya sangat setuju. Biar banyak pengguna Linux di Indonesia :)
<Malsasa> iduy: menulis apa, Kang? Tutorial atau review?
<iduy> saya juga selalu menyebarkan virus linux, biar semakin banyak yang jatuh cinta sama linux
<iduy> :D
<iduy> untuk saat ini saya masih belajar menulis kang
<– PengemisCinta (~IntegerMa@unaffiliated/integermanual) has quit (Read error: Connection reset by peer)
<Malsasa> Ups, gelar Mas Rano S.Kom
–> integermanual (~IntegerMa@unaffiliated/integermanual) has joined #ubuntu-indonesia
<iduy> saya belum pintar untuk menulis yang baik
<iduy> hhehehe
<Malsasa> Sudah lama lulus nih, Kang.
<– integermanual (~IntegerMa@unaffiliated/integermanual) has quit (Read error: Connection reset by peer)
–> integermanual (~IntegerMa@unaffiliated/integermanual) has joined #ubuntu-indonesia
<iduy> ya paling tulisannya masih contek dari buku – buku kang
<iduy> ya gelarnya Rano, S. Kom
–> ZhieChelo (~ZhieChelo@114.79.50.244) has joined #ubuntu-indonesia
<iduy> kang malsasa jadi admin/moderator di forum FUI???
<– integermanual (~IntegerMa@unaffiliated/integermanual) has quit (Ping timeout: 255 seconds)
<Malsasa> iduy: tidak.
<Malsasa> Saya tidak mau.
<Malsasa> :)
<iduy> kenapa kang???
<iduy> kang malsasa kan dah lama aktif di forum itu
<Malsasa> Karena penguasa itu tanggung jawabnya terlampau berat.
<Malsasa> Saya takut.
<Malsasa> Oh, saya aktif di forum sih baru-baru ini saja, Kang.
<Malsasa> Saya masih 20 tahun kok, Kang.
<– xgoo (~ardianta@112.215.44.191) has quit (Remote host closed the connection)
<iduy> kan niatnya untuk menyebarkan linux ke semua orang

***