Mencoba Sistem Operasi gNewSense GNU/Linux


Bismillahirrahmanirrahim.

Saya menginstal gNewSense 3.0 Parkes pada 23 Maret 2016 lalu. Saya mendapati sejumlah kesan di antaranya (1) Parkes dibangun dari Debian 6.0 Squeeze; (2) versi paket-paket di dalamnya sangat lawas (GNU coreutils 8.5, kernel Linux 2.6, GNOME 2.30, OpenOffice.org 3.2.1, Iceweasel 3.5); (3) punya mirror repositori di Indonesia (Universitas Indonesia); (4) komponen repositorinya terdiri dari main saja tanpa contrib tanpa non-free.

Dari segi subjektif sebagai pengguna biasa, saya terkejut karena bisa berjumpa kembali dengan dua perangkat lunak favorit saya dahulu, yaitu OpenOffice.org dan GNOME 2, pada tahun 2016 ini. Jika ada orang lain memfavoritkan perangkat lunak yang sama, dia akan sama terkejutnya dengan saya jika mencoba gNewSense Parkes. Dari segi teknikal, saya juga terkejut betapa lawasnya versi-versi paket Parkes. Perintah apt-cache policy menginformasikan sejumlah paket kepada saya dan semuanya versi sangat lawas. Sebagian dilaporkan olehnya tidak tersedia di repositori gNewSense (dimaklumi, karena gNewSense memang tidak menyertakan firefox). Sisi positifnya, Parkes ini berjalan sangat mulus di laptop ASUS X44C tahun 2011 saya. WLAN, VGA, Audio Device dideteksi sempurna. Saya bisa browsing melalui wifi dan bisa mendengarkan OGG dengan gNewSense Parkes. Percobaan ini adalah bagian dari pembuktian kepada diri sendiri bahwa menggunakan sistem operasi GNU/Linux yang 100% free software tidak merugikan komputasi saya sama sekali.

Untuk memahami alasan seseorang menggunakan gNewSense, baca www.gnu.org.

3 thoughts on “Mencoba Sistem Operasi gNewSense GNU/Linux

Dilarang menggunakan emotikon