Bahasa


Alhamdulillah setelah sekian waktu saya mencari jawaban mengapa saya sebaiknya tidak menyingkat kata-kata, saya menemukannya. Alasan untuk mempertahankan bahasa apa adanya dan menulis sebaik-baiknya adalah meniru penulisan al-Qur’an oleh para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Sebaik-baik umat adalah mereka dan sebaik-baik amalan adalah amalan mereka radhiyallahu ‘anhum (at-Taubah ayat 100).

Diperbarui pada 15 April 2013.

10 thoughts on “Bahasa

    1. Ade Malsasa Akbar Penulis Tulisan

      @samsulmaarif_, seharusnya yang demikian sudah tidak perlu ada karena coba saja lihat generasi lain semisal orang-orang pengkaji Kitab Suci. Apa jadinya kalau naskah Kitab Suci itu disingkat-singkat seperti tulisan kita? Nah, maka lebih baik gunakan bahasa yang mudah dimengerti banyak orang bukannya bahasa enkripsi yang kurang cerdas seperti a*ay.

      Saya dukung suara Anda, Mas Samsul.

      Balas
  1. Dio Affriza

    Wah, kita punya pikiran yang sama. Hanya saja saya suka mudah terbawa suasana tata bahasa forum seperti “gan”, “bro”, “sis”, dan sebagainya.

    Sangat menginspirasi sekali tulisannya, mungkin bisa disalin untuk buletin di Sekolah agar mengurangi pelajar menggunakan bahasa 4L4y pada jaringan sosial maupun saat bertanya pada forum-forum online.
    Salam, :mantap :D

    Balas
    1. Ade Malsasa Akbar Penulis Tulisan

      Perlu diperhatikan dulu bahwa tidak semua tulisan saya bisa ditunjukkan kepada orang lain, Kang. Ada yang salah dan semestinya saya sunting tetapi belum sempat saya lakukan. Akang pertimbangkan baik-baik dengan memerhatikan kondisi target.

      Sering terasa senang sekali bertemu lelaki dengan 1 ide yang sama.

      Balas
  2. Jay

    Saya paling setuju dengan antum ya akhina, untuk tidak menyingkat kata-kata dalam berbahasa. Bagi saya itu merusak bahasa. Dan saya kalau baca tulisan-tulisan alay itu suka jengkel, jadi kalau ada tulisan alay di facebook atau tempat yang lain, maka akan saya hindari.

    Balas
  3. Izhar Frandy Kusuma

    Assalamualaikum, kang Ade.
    Salam jumpa, senang sekali rasanya bisa mengunjungi situs Anda kembali.
    Barakallah ya Akhi, kapan kiranya kita dapat bersua kembali?
    Insyaa Allah jika diberik waktu untuk bersua, saya ingin berdiskusi lebih jauh dengan antum dan Akhi Indro.
    Selamat berkarya, untuk mencerdaskan bangsa.

    Saudaramu yang jauh, Izhar

    Balas
    1. Ade Malsasa Akbar Penulis Tulisan

      Wa’alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

      Masya Allah, alhamdulillah aku bisa ketemu kamu lagi saudaraku!

      Bagaimana kabarmu, Izhar? Semoga Allah Ta’ala selalu menjagamu dan mencukupimu. Aku sudah lama sekali tidak mendengar nama ‘Izhar Frandy Kusuma’. Alhamdulillah sekarang aku dengar!

      Iya, kapankah bisa bertemu? Sama Indra juga? Aku kangen. Masya Allah semoga pertemuan kita nanti berberkah.

      Barakallahu fiikum, aamiin, selamat berkarya juga dan memberi ilmu kepada bangsa ini, yaa saudaraku Izhar.

      Saudaramu,

      Ade Malsasa Akbar

      Balas

Dilarang menggunakan emotikon