Membiasakan Diri Menggunakan Software Legal (Freeware Maupun Open Source)


Bismillahirrahmanirrahim.

Esai ringkas ini saya tujukan untuk setiap orang yang telah menyadari pentingnya penggunaan software legal. Esai ini ditulis sebagai panduan membiasakan diri dengan Linux, pada jauh hari sebelumnya. Esai ini pun ditujukan sebagai ajakan bagi pengguna Windows (dan Mac OS X) untuk menggunakan software legal. Jika Anda telah memiliki kesadaran mengenai pentingnya penggunaan software legal, maka jagalah. Ini adalah sikap yang baik dan membawa kemaslahatan. Jangan mencela sikap ini, karena ini adalah akhlak baik yang sangat langka pada zaman ini. Motivasi dasar esai ini adalah pertanyaan “apakah Anda ingin menggunakan Linux?” dan jawaban “jika ya, maka biasakanlah diri Anda menggunakan software legal”. Semoga esai ini bermanfaat.

Isi Esai Ini

  1. Asumsi Dasar
  2. Definisi Istilah-Istilah
  3. Bagaimana Seharusnya Sikap Seorang Pengguna Windows (dan Mac OS X)
  4. Bagaimana Seharusnya SIkap Seorang Pengguna Linux
  5. Bagaimana Rincian Sikap Menghargai Legalitas Ini?
  6. Kesimpulan
  7. Penutup
  8. Referensi

1. Asumsi Dasar

  • Anda adalah seorang pengguna komputer yang biasa, tidak berkeinginan membeli suatu software komersial. Pengguna seperti ini adalah kalangan mayoritas di Indonesia, termasuk penulis sendiri.
  • Anda menggunakan Windows sebelum mengenal Linux. Pengguna seperti ini adalah kalangan mayoritas pula di Indonesia.
  • Jika Anda menggunakan Mac OS X, Anda memiliki keinginan untuk menggunakan software legal dan ingin menggunakan Linux.

2. Definisi Istilah-Istilah

  1. Software adalah istilah untuk menyebut sekumpulan instruksi komputer yang membantu manusia dalam tujuan tertentu. Software bukan istilah untuk menyebut segala perangkat fisik yang dapat disentuh. Software adalah istilah untuk menyebut benda-benda nonfisik seperti antivirus, video gamedownload manager, web browser, office suite, email client, dan sebagainya. Software biasa disebut dengan nama lain aplikasi, utility, tool, program, dan sebagainya.
  2. Freeware adalah software yang gratis, berlisensi bebas dipakai, tetapi tidak bebas dimodifikasi, dan tidak menyertakan kode sumber ketika dipublikasikan. Contoh freeware adalah CCleaner dan Avira Antivir PE.
  3. Open source software adalah software yang berlisensi open source, yakni bebas dipakai, bebas dimodifikasi, bebas disebarluaskan, dan menyertakan kode sumber ketika dipublikasikan. Contoh open source software adalah Firefox dan Libreoffice.
  4. Freeware bukan open source software, dan open source software bukan freeware. Namun keduanya termasuk software legal.

3. Bagaimana Seharusnya Sikap Seorang Pengguna Windows (dan Mac OS X)?

Jika kita sadar bahwa tidak boleh menggunakan software ilegal, maka berusahalah dengan sekuat tenaga untuk mencari software legal sebagai penggantinya. Tidak harus membeli. Software legal bisa diperoleh dalam bentuk freeware maupun open source software.

4. Bagaimana Seharusnya Sikap Seorang Pengguna Linux?

Jika kita sudah melakukan sikap seorang pengguna Windows (dan Mac OS X), maka terapkan sikap yang sama di Linux:

Jika kita sadar bahwa tidak boleh menggunakan software ilegal, maka berusahalah dengan sekuat tenaga untuk mencari software legal sebagai penggantinya. Software legal ini bisa dalam bentuk freeware maupun open source software.

5. Bagaimana Rincian Sikap Menghargai Legalitas Ini?

Inilah inti esai. Bagaimanakah cara berusaha dengan sekuat tenaga yang dimaksud?  Apa saja yang bisa dilakukan? Sikap-sikap berikut adalah jawabannya.

  1. Milikilah keinginan kuat untuk mencari pengganti software komersial yang tidak mampu Anda beli.
  2. Milikilah keinginan kuat untuk tidak mencari crack atau serial number ilegal, ketika Anda membutuhkan software yang sebetulnya sudah ada padanannya dari kelas freeware maupun kelas open source software. Peringatan: penulis tidak menganjurkan tindakan ilegal apa pun kepada software mana pun.
  3. Milikilah jiwa pedagang dan pengusaha, yang selalu berusaha adil dan menepati janji dalam setiap langkahnya. Ini agar Anda (paling tidak, pernah) mempunyai perasaan seorang developer.
  4. Milikilah rasa percaya diri yang tinggi menggunakan software legal, bahwa secara umum seluruh software berbayar sudah memiliki padanannya dari kalangan freeware maupun open source software.
  5. Untuk pengguna Windows, ketahuilah tempat memperoleh software gratis yang legal seperti http://softpedia.comhttp://download.cnet.comhttp://en.softonic.com/http://www.pcadvisor.co.uk/downloads/windows/http://filehippo.com/http://www.tucows.com/downloadshttp://sourceforge.net, atau http://freshmeat.net.
  6. Untuk pengguna Windows, ketahuilah situs-situs open source software untuk WIndows semisal http://opensourcewindows.org/.
  7. Untuk pengguna Mac OS X, ketahuilah situs-situs open source software untuk Mac OS X semisal http://opensourcemac.org/.
  8. Untuk pengguna Linux, ketahuilah situs-situs perbandingan aplikasi Windows – Linux sebagai penerapan sikap pertama di atas. Misalnya http://alternativeto.nethttp://osalt.com, http://www.linuxalt.com/http://www.linuxsoftware.orghttp://www.linuxrsp.ru/win-lin-soft/table-eng.htmlhttp://www.linuxlinks.com/article/20070701111340544/Equivalents.htmlhttp://wiki.linuxquestions.org/wiki/Linux_software_equivalent_to_Windows_software, atau https://help.ubuntu.com/community/ListOfOpenSourcePrograms.
  9. Untuk pengguna Linux, ketahuilah situs-situs tempat Anda bisa memperoleh paket program secara offline semisal http://apt-web.tk (Ubuntu), http://pkgs.org (semua distro), http://rpm.pbone.net/ (Fedora, openSUSE, Mageia), http://rpmfind.net (Fedora, openSUSE, Mageia), dan lain-lain.
  10. Milikilah kreativitas dan motivasi diri sendiri untuk mencari sumber daya offline yang lain seperti nomor 8.
  11. Milikilah keinginan untuk membeli software asli, jika memang Anda membutuhkannya.

6. Kesimpulan

Jika Anda telah membiasakan diri menggunakan software legal dengan pemahaman konsep dan sikap yang bagus, maka mudah bagi Anda untuk menggunakan Linux. Jika sudah begini, sistem operasi apa pun (mulai Windows sampai MINIX dan keluarga BSD) dapat Anda pelajari dengan mudah. Kunci kekuatan orang-orang yang betah dan kukuh menggunakan Linux selama bertahun-tahun adalah pembiasaan diri mereka yang di atas rata-rata untuk menggunakan software legal. Pembiasaan yang sesungguhnya itu berada di dalam hati kecil, biasa mengakui keadilan dan selalu berusaha berbuat baik. Silakan kita memulai dari diri kita masing-masing. Silakan kita memulai dari satu hal kecil, sekarang juga.

7. Penutup

Esai ini selesai ditulis pada 14 Juni 2014. Esai ini ditulis dengan diskusi dengan beberapa warga kanal #ubuntu-indonesia (kang danu, kang SKRILLEX, dan kang syukronrm) pada 13 Juni 2014. Esai ini tidak ditutup kemungkinannya untuk direvisi pada masa mendatang. Esai ini tidak lain adalah nasihat bagi kita semuanya. Dan yang menasihati itu belum tentu lebih baik dari yang dinasihati. Semoga esai ini menambah motivasi legalitas Anda dan memudahkan kurva belajar Anda.

8. Referensi

  1. https://en.wikipedia.org/wiki/Open-source_software
  2. http://opensource.org/
  3. https://en.wikipedia.org/wiki/Freeware

12 thoughts on “Membiasakan Diri Menggunakan Software Legal (Freeware Maupun Open Source)

  1. Ping balik: Pengguna Linux 14 Tahun Tidak Pernah Kena Virus | Ade Malsasa Akbar

  2. netarsl

    esai yang bagus.
    tanpa sadar, mungkin kita terkadang bersikap kurang adil; kita tidak mau karya-karya kita dibajak atau digunakan orang lain tanpa izin. tapi sebaliknya, kita justru merasa ‘biasa saja’ ketika membajak karya orang lain.
    sebuah pengingat untuk diri saya sendiri.

    Balas
  3. Ping balik: Anda Tidak Akan Bisa Menggunakan Linux | RESTAVA

  4. Tuxlin

    Dulu pernah pakai Linux, kemudian pakai Hackintosh, kini saya pakai Linux lagi… Saya sadar selama ini saya banyak menggunakan aplikasi ilegal (terutama dari platform windows). Kini saya mencoba beralih menggunakan Netrunner 14 Frontier untuk bekerja sehari-hari, masih membiasakan diri sih, hehehehe…

    Balas
  5. Ping balik: KNotes Ingat Aku Per 17 Maret 2015 | RESTAVA

  6. Ping balik: Apa itu OpenSource? | tentangopensource

Dilarang menggunakan emotikon