Bismillahirrahmanirrahim.
Tulisan ini tersedia dalam PDF.
Anda mencari IDM di Linux? Anda butuh download manager yang punya fitur tertentu? Saya tuliskan daftar semua download manager Linux yang telah memenuhi kebutuhan saya dalam mengunduh. Saya menuliskan semua download manager favorit saya ditambah beberapa nama yang saya tidak mampu mengulasnya lebih dalam. Saya berusaha membuat tulisan ini selengkap dan senyata mungkin dengan bukti-bukti skrinsot kecepatan unduh saya. Tentunya tidak semua download manager bisa saya sertakan skrinsotnya. Jangan gunakan download manager untuk maksiat seperti musik atau video-video jahat. Gunakanlah download manager secara arif baik untuk diri Anda maupun server yang dituju. Semoga tulisan ini bermanfaat untuk Anda.
1. uGet
GUI: ya
Repo: uGet tersedia di repo resmi Ubuntu.
Cara instal: sudo apt-get install uget
Cara pakai: buat kategori dulu lalu salin URL unduhan dan uGet otomatis mengenalinya
Kecepatan: +/- 600 KB/s
Keterangan: ini download manager yang paling sering saya pakai. Bisa atur profil (category) berdasarkan macam-macam pola unduhan. Misal saya, ketika ada di bawah naungan proxy server, saya pakai profil yang sudah diatur menggunakan proxy. Ketika di bawah naungan internet langsung, maka saya pakai profil normal. Jadi tidak usah melakukan setting lagi. Untuk diri saya, yang paling penting uGet bisa mengunduh di belakang proxy. uGet cepat tetapi masih bisa ditambah kecepatannya dengan menggabungkannya bersama curl. uGet membaca clipboard Anda jadi dia akan langsung mengunduh seketika Anda menyalin satu URL. uGet juga sering saya pakai untuk mengunduh semua link dalam 1 halaman (misalnya laman ini) dengan fitur batch downloading-nya.
Website:
2. XDMAN
GUI: ya, paling mirip IDM
Repo: XDMAN tidak tersedia di repo resmi Ubuntu tetapi bisa diunduh dari Sourceforge.
Cara instal: instal JRE dulu lalu jalankan xdman.jar (portable)
Cara pakai: sama persis dengan IDM
Kecepatan: 200 KB/s ke atas
Keterangan: XDMAN mulai menggemparkan Indonesia ketika pertama kali dibagikan di grup Ayo Belajar Linux. Kemiripannya dengan IDM, luar biasa kecepatan unduhannya, tidak mendiskriminasi Linux, dan gratis, membuatnya disukai semua pengguna pemula. IDM mampu melakukan split sebanyak 16 sedangkan XDMAN 32. XDMAN bisa diintegrasikan ke dalam browser dengan sangat gampang sehingga dia bisa berlaku layaknya IDM.
Website:
3. Multiget
GUI: ya
Repo: Multiget tersedia di repo resmi Ubuntu.
Cara instal: sudo apt-get install multiget
Cara pakai: salin URL dan biarkan Multiget mengunduh sendiri
Kecepatan: 100 KB/s ke atas
4. Fatrat
GUI: ya
Repo: Fatrat tersedia di repo resmi Ubuntu.
Cara instal: sudo apt-get install fatrat
Cara pakai: salin URL ke dalam Fatrat dan biarkan dia mengunduh
Kecepatan +/- 100 KB/s
5. Flareget
GUI: ya, paling mirip IDM lebih dari XDMAN
Repo: Flareget tidak tersedia di repo resmi Ubuntu tetapi bisa diunduh dari situs resminya
Cara instal: ikuti petunjuknya
Kecepatan:
Keterangan: Flareget mencuri hati banyak pengguna Linux Indonesia.
6. Steadyflow
GUI: ya
Repo: Steadyflow tersedia di repo resmi Ubuntu.
Cara instal: sudo apt-get install steadyflow
Cara pakai: salin URL ke Steadyflow dan biarkan dia mengunduh
Kecepatan: di bawah 50 KB/s
7. DownThemAll!
GUI: ya, lebih simpel daripada IDM
Repo: DownThemAll! tidak tersedia di repo resmi Ubuntu tetapi bisa diinstal ke dalam Mozilla Firefox.
Cara instal: unduh di sini versi 2.0.16 lalu instal ke Firefox (atau baca tutorial ini)
Cara pakai: salin URL ke dalam DownThemAll! lalu biarkan dia mengunduh
Kecepatan: 400 KB/s ke atas
Gambar di atas diambil di Windows karena ketika itu (2011) saya harus ke warnet untuk bisa mengunduh aplikasi Ubuntu. DownThemAll! bergantung kepada Firefox saja, jadi bisa dipasang di Windows maupun Linux.
8. KGet
GUI: ya
Cara instal: sudo apt-get install kget
9. wget
GUI: tidak
Repo: wget tersedia di dalam Ubuntu dan jika terhapus, perintahnya sudo apt-get install wget
Cara pakai: wget -c http://di.sini.url/Anda
Kecepatan: 300 MB/s (Anda tidak salah baca)
Pesan saya: jika Anda masih juga menganggap mengunduh lewat Terminal itu selalu jelek, sebaiknya lupakan mulai sekarang.
axel
Cara instal: sudo apt-get install axel
curl
Cara instal: sudo apt-get install curl
aria2
Cara instal: sudo apt-get install aria2
jigdo
Cara instal: sudo apt-get install jigdo
rsync
Cara instal: sudo apt-get install rsync
Semoga bisa dilanjutkan penyuntingannya…
assalamu’alaikum,
kang sepertinya jdownloader belum d masukkan. padahal itu sangat powerfull utk menyiksa bandwith internet :D
Wa’alaikumussalam. Saya sejak dulu sengaja untuk tidak menyebut jDownloader baik dalam pembicaraan nonblog maupun blog. Alasannya bisa ditemukan di dalam jDownloader sendiri. Sudah cukup ‘tuk ditinggal.
Saya masih belum paham “Alasannya bisa ditemukan di dalam jDownloader sendiri”, apa alasan yang sebenarnya, bang malsasa?
Karena jDownloader menyertakan pranala menuju situs-situs asusila di dalam dirinya. Itu yang saya cek pertama kali darinya dan saya tinggalkan sejak itu juga. Wah, saya minta maaf perkataan saya membuat akang bingung.
Thanks untuk listnya mas, sangat bermanfaat
Sama-sama, Pak Masim Vavai Sugianto. Silakan mampir di gubuk saya yang sederhana ini.
sayangnya uget sekarang tidak tersedia di repo resmi
Wallahu a’lam. Alhamdulillah. Setidaknya masih bisa diinstal dari jalan lainnya, Kang Aris.
umm, bukannya ukuran kecepatan itu relatif pada koneksi yang dipakai? Koreksi jika saya salah, performa kecepatan download manager itu tergantung kemampuannya memecah unduhan sehingga bisa menguras secara maksimal sumber daya bandwith yang ada. Dari sini, performa xdman dan flareget jauh lebih baik dari wget.
Tujuan saya menulis artikel-artikel saya akhir-akhir ini di antaranya adalah mendorong setiap orang yang tidak setuju dengan tulisan saya untuk menulis sendiri tulisan yang lebih baik. Tentu yang paling utama soal Linux.
Tentu saja tulisan ini sudah cukup baik, mas.
Hanya saja, tolak ukur kecepatan di sini sangat rancu. Misal,
wget – “Kecepatan: 300 MB/s (Anda tidak salah baca)”
xdman – “Kecepatan: 200 KB/s ke atas”
uget – “Kecepatan: +/- 600 KB/s”
Tentu saja itu relatif. Kecepatan wget mengunduh dari localhost pun hampir menyamai kecepatan tulis harddisk sendiri. Jika menjadikan kecepatan sebagai pembanding, mestinya diuji coba dari url yang sama (bahkan ini pun masih dipengaruhi banyak faktor; kestabilan koneksi, trafik pengguna lain dalam jaringan yang sama, dan lainnya). Saya kira, yang mungkin bisa dijadikan faktor pembanding adalah fiturnya, bukan kecepatan. Mungkin bisa dikelompokkan, kelompok yang memiliki kecepatan tinggi adalah yang punya fitur pemecah unduhan yang meningkatkan kecepatan unduh : xdman, axel, aria2. curl, flareget, dll. Yang tidak memiliki fitur pemecah secara default : wget, kget, downthemall.
Sayangnya saya sehari-hari hanya menggunakan wget dan download manager bawaan peramban web, tidak punya banyak pengalaman dengan download manager sebanyak ini, jadi untuk saat ini belum bisa menulis tulisan sendiri yang lebih baik. :)
Iya, Kang. Tolok ukur yang akang ajukan inilah yang terbaik dan saya tidak ragu mengajukan akang untuk mendirikan situs benchmark semacam ReviewLand.com. Namun kalau menuruti spesifikasi yang seperti ini, sampai kiamat saya tidak akan pernah menulis. Mending saya tulis sebagaimana yang saya pernah alami sendiri. Kebetulan masyarakat juga menyukai tulisan berdasarkan pengalaman. Nah, pendekatan saya hanyalah sampai situ.
Tenang aja. Saya nggak ragu munculnya tulisan yang lebih baik setelah ini. Ya, tentu dari akang dan teman-teman yang lain. :wink:
Favorit awal saya pakai wget, yg paling enak itu karena bisa putus nyambung sesuka kita, bahkan walaupun yg kita unduh tidak support “resume”
Terima kasih atas artikelnya kang :)
Bisa jadi bahan referensi saya
Sama-sama, Kang.
Mantaf kang Ade, thanks infonya …..
Lama tidak melihat nick akang lagi. Terima kasih kembali.
Wah.., aku paling nyaman pake axel. ringan banget dan mainnya di cli. oh.., ternyata masuk golongan ini to?!
Reblogged this on faisal191 and commented:
Repost,source: https://malsasa.wordpress.com/
Saya masih setia sama aria2 kang .. :D blum pernah pake downloader yang gui.
Sip itu, Kang. Tulis tutorialnya juga, Kang.
Mas, izin reblog ya! Saya pasti akan cantumkan sumbernya :)
Silakan, Kang.
Terimakasih, Mas>
Terimakasih, Mas.
Sama-sama, Kang.
Terima kasih ya akhi, begitu membantu. Saya akan menggunakan Download Manager yang antum sarankan…
Sama-sama, yaa Akhii. Barakallahu fiyk.
kemaren saya coba pake uget akhi ade, tapi dia gak bisa otomatis update, gimana ya caranya. atau pake download manajer yang lain baru bisa
Barakallahu fiyk, Akh Ary. Di Linux, ada banyak sekali istilah update. Nah, apa yang Akh Ary maksud dengan otomatis update?
sejak pakai linux udah pakai wget. paling simple, ternyata malah bisa sampai segitu cepetnya. sayang write speed hardisk terbatas ya.
Ya.
Bang ade makasih bang ma inponya.. Numpang di bookmark ya bang
Kang Dapidtello, lama tak bersua.
Iya ni bang… Hehehehe.. Berkarya terus ya bang.. Hahahaha sebarkan pada dunia bahwa Linux itu pilihan yang paling waras…
Tidak akan. Saya tidak seperti mereka. Saya menyebarkan Linux, karena saya mendukung software legal (halal). Saya tidak hanya mendukung Linux, saya juga mendukung pemakaian Windows original beserta software proprietari originalnya.
om Ade, link download Downthemall menuju kesini “announcement*2freehosting*com”
Ah, ini yang saya tunggu. Terima kasih telah mengingatkan, Kang. Saya tidak hafal seluruh pranala yang tersebar. OFE saya sudah mati memang.
Ping balik: KNotes Ingat Aku Per 17 Maret 2015 | RESTAVA
Gan uGet kaga terintregasu dengan Chrome/Chromium ya?
Iya, benar.
Kalo download dari wget, nnti lokasi file nya dmna ya gan?
Perhatikan di folder mana perintah wget dijalankan. Secara default dengan Terminal wget mengunduh di alamat /home/user/ jika nama penggunanya “user”. Semoga bermanfaat.