Jitu Menangkal Ransomware bagi Pengguna Windows


Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh,

Pembaca yang budiman, perkomputeran Indonesia sedang diguncang kembali oleh perangkat lunak jahat yang disebut ransomware di tengah wabah virus nyata yang bernama Corona. Pengertian ransomware adalah satu jenis perangkat lunak jahat (malware) seperti virus atau trojan yang mengunci data pengguna dengan enkripsi sehingga tidak dapat diakses oleh pengguna kecuali membayar uang tebusan (ransom) kepada penjahatnya — oleh karena itu disebut ransomware. Pihak pembuat ransomware adalah penjahat yang merugikan banyak orang yang patut dihukum oleh pemerintah. Korban ransomware adalah pengguna komputer yang sistem operasinya Microsoft Windows dan semakin banyak pada hari ini. Saya perhatikan di awal 2022 kembali meningkat pengguna komputer yang terserang maka semoga tulisan ini dapat mencegahnya dan membantu semuanya.

Kubuntu, salah satu sistem operasi GNU/Linux, alhamdulillah selamat dari ransomware dan bisa dijalankan dari flash disk tanpa mengubah komputer kita.

Apakah komputer Anda kena ransomware? Periksa, apakah dokumen-dokumen Anda masih bisa diakses normal? Bila tidak, apakah format dokumen itu berubah dari awalnya .doc .xls .ppt .exe menjadi tak beraturan? Apabila demikian, maka komputer Anda terserang. Data yang terkunci ransomware tidak dapat dikembalikan kecuali dengan kunci yang hanya ada di tangan penjahatnya yang tidak diberikan kecuali Anda membayar tebusan. Yang patut diketahui, yang diserang tidak lain adalah komputer yang sistem operasinya Microsoft Windows. Komputer dengan sistem operasi GNU/Linux alhamdulillah aman.

Apa pencegahan dan solusinya?

Dalam masalah ransomware, mencegah lebih baik daripada mengobati. Menurut kami Komunitas Perangkat Lunak Bebas, sebuah perkumpulan komputer terbesar di dunia yang punya sistem operasi sendiri yang alhamdulillah aman, tidak bervirus tidak perlu antivirus, alhamdulillah tidak kena ransomware pula sampai hari ini (semoga selamanya demikian), pencegahannya adalah, Anda pertimbangkan untuk:

  1. Gunakan GNU/Linux, bisa secara dualboot dengan Windows, bisa tanpa diinstal, bahkan bisa jalan dari flash disk saja, apabila Anda tidak berencana migrasi.
  2. Jangan instal perangkat lunak dan games kecuali dari sumber yang terpercaya dan berkas unduhannya terverifikasi. Artinya hindari segala bentuk proprietary software yang dimodifikasi oleh pihak ketiga dengan kata kunci “keygen”, “patch”, “crack”, dan “warez”. Di GNU/Linux, kedua hal penting ini sudah otomatis, membudaya dan dijaga ketat.
  3. Jangan ceroboh mempergunakan media penyimpanan seperti flash disk. Artinya, akses flash disk di GNU/Linux dan diperiksa dahulu sebelum diakses di Windows.
  4. Jangan mengunduh apa pun di internet kecuali dari sumber yang terpercaya dan tidak membahayakan. Artinya, mari budayakan memakai Free Software dimulai dari browser Anda, dan mari budayakan kebiasaan security dimulai dari memakai pengelola sandi; waspadai proprietary software.
  5. Beralih sepenuhnya dari Windows ke GNU/Linux dan Free Software bagi yang mampu.

Apa pelajaran yang bisa dipetik dari sini?

Pelajaran yang paling penting adalah bahwa semua ransomware adalah proprietary software dan menyerang tidak lain sistem operasi proprietary software pula (Windows) karena sifat proprietary software itu membuat penggunanya tidak berdaya di bawah kuasa pengembangnya. Lebih jauh, ternyata Microsoft Windows itu sendiri sudah terbukti merupakan malware — lihat Microsoft’s Software is Malware. Oleh karena itulah, alhamdulillah, kami yang menggunakan Free Software (GNU/Linux) beruntung tidak kena ransomware dan tidak pula kena masalah tersebut sebab pada Free Software pengguna mengendalikan software dan tidak dikendalikan oleh pengembang. Mudah-mudahan GNU/Linux terus aman dan tidak perlu antivirus selamanya. Itu bedanya dan hal ini belum diajarkan di sekolah. Pelajari pengertian Free Software di sini dan pengertian Proprietary Software di sini.

Doa saya semoga pemerintah segera menegakkan hukum terhadap penjahat-penjahat ransomware serta pengguna komputer selamat, aman, terlindung dari segala ransomware dan sejenisnya.

Wassalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh,

Ade Malsasa Akbar


Penulis adalah pengajar di pelatihan komputer berbasis GNU/Linux di kota Mojokerto, Jawa Timur. Komentar bisa pembaca sampaikan ke email malsasa [et] mailo [det] com.

Laptop Baru Lenovo ThinkPad


Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah akhirnya saya dapatkan laptop baru Lenovo ThinkPad yang selama ini saya inginkan pada hari Sabtu tanggal 10 Oktober 2020. Laptop lama saya yang pertama ASUS sudah mati yang dengannya saya menghasilkan ratusan artikel UbuntuBuzz.com serta pada masa lalu Linuxku.com dan tentunya Web Malsasa, Web Restava, Bengkel Ubuntu, dan lainnya. Laptop kedua saya Acer pemberian sahabat Juang Nakarani sayang sekali baru saja mati setelah lama rusak parah yang dengannya saya mendirikan pelatihan komputer Teknoplasma dan melanjutkan ratusan artikel Ubuntu Buzz hingga kini lebih dari seribu. Laptop ketiga ini mengobati keresahan kerja saya yang sejak sembilan tahun tidak bisa maksimal bahkan sering terganggu karena batasan spesifikasi serta kerusakan. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin lepas sudah kesusahan dan telah datang kemudahan.

Mengapa saya beli ThinkPad? Karena saya menilai laptop ThinkPad adalah yang terbaik dan lebih khusus lagi paling dekat kepada kemerdekaan perangkat lunak daripada merek lain. Akhirnya saya dapat Thinkpad T430 keluaran tahun 2012 dalam keadaan baru seharga Rp2,5 juta. Artinya saya dapat barang bagus harga murah. Alhamdulillah saya sangat beruntung dan merasa paling berbahagia. Lebih dari itu, ternyata laptop ini teramat bagus kinerjanya sehingga tidak bisa dibandingkan dengan dua laptop saya sebelumnya. Memang ini pengalaman pertama saya pakai komputer lebih dari Celeron.

Laptop ini merupakan salah satu dari keluarga laptop ThinkPad yaitu keluarga laptop paling dipuji masyarakat dunia serta dipuji komunitas pengguna GNU/Linux secara umum dan disertifikasi oleh Free Software Foundation dalam Respects Your Freedom secara khusus. Dari situlah saya punya keyakinan orang yang mengerti bidang komputer jika beli laptop pasti beli ThinkPad. Saya punya banyak kerja yang hendak dilakukan dengan laptop ini yang selama ini tak bisa saya lakukan di dua laptop lama yaitu virtualisasi dan menjelajahi sistem operasi bebas seperti GuixSD selain kerja biasanya menulis dan mengajar. Saya berharap bisa segera menyelesaikan buku pengantar komputer yang lama tidak selesai-selesai.

Terakhir, saya menyarankan ThinkPad bagi siapa saja yang ingin beli laptop bahkan bekas pun tidak mengapa. Semoga tulisan saya ini menjadi pelajaran. Terima kasih kepada ayah, ibu, dan keluarga yang sudah membantu saya untuk mendapatkan laptop terbaik dalam hidup saya. Alhamdulillah doa saya dikabulkan sempurna tanpa kurang oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Segala puji bagi Allah Tabaraka wa Ta’ala, subhanallah, walhamdulillah, wa laa ilaaha illallah, wallahu akbar. Semoga dengan ini saya bisa bekerja lebih baik.

BengkelUbuntu.org Aktif Kembali pada Desember 2016


Bismillahirrahmanirrahim.

Setelah selama beberapa pekan nonaktif, kini terhitung sejak 13 Desember 2016 situs BengkelUbuntu.org (http://bengkelubuntu.org) telah aktif kembali dan bisa digunakan seperti sedia kala. Permasalahan domain telah diselesaikan oleh Kang Egi Adithia Pradana, pemilik Adiperdana Hosting yang mendonasikan hosting dan domain bagi BengkelUbuntu.org sejak dimulainya Proyek Bengkel Ubuntu pada 2014. Terima kasih banyak kepada Kang Egi.

rootmagz102016-komando94

Rilis BengkelUbuntu.org – Alldeb Ubuntu 16.04 32 Bit dan 64 Bit


Bismillahirrahmanirrahim.

Pada hari ini Minggu 23 Oktober 2016 saya merilis distribusi paket-paket .alldeb (free software) untuk Ubuntu 16.04 Xenial Xerus LTS 32 bit dan 64 bit di Proyek Bengkel Ubuntu. Anda sudah bisa mengunduh dan menggunakannya dengan alamat resmi:

screenshot-from-2016-10-23-22-40-16

Baca lebih lanjut

Laptop Baru


Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah, pada hari Rabu 28 September 2016 saya memperoleh sebuah laptop baru pemberian dari Kang Juang Nakarani (lagi). Laptop ini Acer Aspire One dengan prosesor Intel CPU 967, RAM 4 GB, HDD 120 GB. Sistem operasi yang ada di dalam laptop ini adalah Fedora 24 64 bit. Ini spesifikasi yang sangat saya syukuri, bisa saya gunakan untuk riset-riset saya yang selama ini tertunda karena saya tidak punya komputer lain. Dengan laptop ini, saya bisa mengajarkan GNU/Linux dan free software kepada keluarga saya (yang sebelumnya tidak bisa), saya bisa meminjamkan sebuah laptop yang sangat kuat kepada mereka (yang sebelumnya juga tidak bisa), terutama dengan ratusan free software pendidikan yang tersedia. Dengan laptop ini pula, saya ingin melanjutkan Slackware yang tertunda kemarin, melanjutkan ke BSD apabila bisa, dan tentu saja melanjutkan artikel-artikel GNU/Linux yang lebih baik (di UbuntuBuzz dan Linuxku) dibandingkan sebelumnya. Sungguh, semoga Allah membalas jasa orang yang memberikan laptop ini dengan pahala yang tidak putus sampai hari kiamat. Alhamdulillahi rabbil ‘alamin.

Dimulainya Proyek Buku Kolaborasi Berbahasa Indonesia Melalui Telegram


Bismillahirrahmanirrahim.

Tulisan ini adalah catatan pribadi saya atas munculnya proyek-proyek buku elektronik kolaborasi yang berbahasa Indonesia yang dikerjakan melalui jaringan Telegram di internet. Ciri proyek-proyek yang saya maksud ini adalah dikerjakan dengan standar format ODF (OpenDocument Format) dan program LibreOffice untuk salah satu topik spesifik free software oleh banyak orang. Proyek ini tidak menggunakan standar Microsoft OOXML, tidak menggunakan Microsoft Office (atau proprietary software lain). Proyek-proyek ini saya sebut dengan istilah proyek buku kolaborasi. Tren proyek buku kolaborasi ini dimulai tahun 2016 ini ditandai dengan mulai maraknya jaringan dan free software baru bernama Telegram. Baca lebih lanjut

Buku “Mari Mengenal LibreOffice” Karya Komunitas


Bismillahirrahmanirrahim.

Inilah buku kolaborasi kedua yang dikerjakan dan terbit setelah yang pertama. Melanjutkan yang pertama, buku ini tetap dikerjakan dengan menggunakan standar format OpenDocument Format dan free software LibreOffice. Dengan adanya buku kolaborasi kedua ini muncul dan menguat budaya mengerjakan proyek buku di jaringan Telegram. Semoga buku ini bermanfaat.

Workspace 1_049

Alamat Unduhan

Informasi Detail

Buku “Panduan Inkscape Pemula” Karya Komunitas


Bismillahirrahmanirahim.

Inilah buku elektronik pertama yang dikerjakan secara kolaborasi dengan LibreOffice dan standar format OpenDocument Format melalui IRC dan Telegram untuk Inkscape dalam Bahasa Indonesia.

skrinsot-buku-panduan-inkscape-pemula

Alamat Unduhan

Informasi Detail

Situs BengkelUbuntu.org Hadir Kembali


Bismillahirrahmanirrahim.

Dengan ini saya mengumumkan bahwa situs http://bengkelubuntu.org sudah bisa dipergunakan kembali seperti biasa. Beberapa pekan lalu situs ini sempat nonaktif. Dengan bantuan dari Adi Perdana Hosting http://adiperdana.com, situs ini kembali hidup. Adapun mengenai pemaketan alldeb untuk Ubuntu 16.04 Xenial Xerus direncanakan dilaksanakan dalam waktu dekat ini. Terima kasih kepada Adi Perdana Hosting.

bakar-iso-pcbsd52

Mencoba Sistem Operasi gNewSense GNU/Linux


Bismillahirrahmanirrahim.

Saya menginstal gNewSense 3.0 Parkes pada 23 Maret 2016 lalu. Saya mendapati sejumlah kesan di antaranya (1) Parkes dibangun dari Debian 6.0 Squeeze; (2) versi paket-paket di dalamnya sangat lawas (GNU coreutils 8.5, kernel Linux 2.6, GNOME 2.30, OpenOffice.org 3.2.1, Iceweasel 3.5); (3) punya mirror repositori di Indonesia (Universitas Indonesia); (4) komponen repositorinya terdiri dari main saja tanpa contrib tanpa non-free.

Dari segi subjektif sebagai pengguna biasa, saya terkejut karena bisa berjumpa kembali dengan dua perangkat lunak favorit saya dahulu, yaitu OpenOffice.org dan GNOME 2, pada tahun 2016 ini. Jika ada orang lain memfavoritkan perangkat lunak yang sama, dia akan sama terkejutnya dengan saya jika mencoba gNewSense Parkes. Dari segi teknikal, saya juga terkejut betapa lawasnya versi-versi paket Parkes. Perintah apt-cache policy menginformasikan sejumlah paket kepada saya dan semuanya versi sangat lawas. Sebagian dilaporkan olehnya tidak tersedia di repositori gNewSense (dimaklumi, karena gNewSense memang tidak menyertakan firefox). Sisi positifnya, Parkes ini berjalan sangat mulus di laptop ASUS X44C tahun 2011 saya. WLAN, VGA, Audio Device dideteksi sempurna. Saya bisa browsing melalui wifi dan bisa mendengarkan OGG dengan gNewSense Parkes. Percobaan ini adalah bagian dari pembuktian kepada diri sendiri bahwa menggunakan sistem operasi GNU/Linux yang 100% free software tidak merugikan komputasi saya sama sekali.

Untuk memahami alasan seseorang menggunakan gNewSense, baca www.gnu.org.