Bismillahirrahmanirrahim.
Tulisan ini tersedia dalam PDF.
Anda bersemangat menyebarkan Linux kepada masyarakat? Ingin realisasikan Indonesia belajar Linux? Saya punya beberapa hal yang mungkin berguna. Tulisan ini dibuat dari sudut pandang saya sebagai warga Indonesia biasa dan sebagai newbie. Semoga tulisan ini bermanfaat.

1. Pegangan Dasar
Lebih baik serius mengurusi yang sudah ada daripada bersusah payah merengkuh yang belum ada tapi tidak punya niat.
2. Poin-Poin Penting Sosialisasi Linux Kepada Masyarakat
- Jika ada orang yang sudah jelas mau menggunakan Linux dari dalam hatinya dan sudah sampai menginstal, lalu ada orang yang tidak punya niat bahkan menolak nasihat Anda untuk menggunakan Linux, maka alihkan perhatian dan tenaga Anda untuk mengurus orang jenis pertama. Tinggalkan dan lupakan orang jenis kedua.
- Dengan poin pertama, maka kalau ada orang yang jelas-jelas berniat baik bertanya soal instalasi Linux (walaupun remeh temeh), itu lebih baik Anda jawab daripada Anda mengurusi orang-orang yang jelas-jelas menentang pemakaian aplikasi legal di seantero Indonesia.
- Dengan poin pertama dan kedua, kalaupun Anda capek, lebih baik capek dalam mengurusi orang yang sudah jelas niatnya daripada Anda hancur sia-sia meneriaki orang yang sudah jelas tidak mau meninggalkan pembajakan.
- Dengan semua poin di atas, lebih baik Anda fokus pada jumlah yang sedikit tapi niat daripada Anda seminar, ceramah, teriak-teriak, ngotot, menulis buku, dan sebagainya kepada jumah yang banyak tetapi tidak niat, tidak punya iktikad baik memakai open source software/aplikasi legal.
- Oleh karena itu, karena jumlah yang niat itu masih minoritas dan semuanya newbie, maka bersiap-siaplah fokus mengajar para newbie yang sudah ada dan akan selalu muncul di komunitas sambil bertanya perkara-perkara sepele.
- Oleh karena poin 5, maka mulailah saat ini mengusahakan solusi-solusi di Linux apa pun yang Anda mampu. Ini akan saya jelaskan di bagian berikutnya.
3. Permasalahan Sosialisasi
Ini perlu dituliskan sebagai pijakan untuk mengarahkan tenaga kita dalam sosialisasi ini. Tabel permasalahan ini saya susun berdasarkan permasalahan paling besar.
Nomor | Masalah |
1 | Mayoritas orang di Indonesia tidak tahu kalau membajak program komputer itu tidak boleh[1]. |
2 | Mayoritas pengguna komputer di Indonesia menggunakan sistem operasi + aplikasi bajakan, dan mayoritasnya masih tidak mau menggunakan aplikasi legal (baik membeli atau pilih Linux). Sisanya tidak tahu apa-apa masalah ini. |
3 | Masyarakat hanya tahu solusi-solusi ala Windows secara mutlak. |
4. Pemetaan Solusi
Berikut ini tabel masalah dan solusinya dalam sosialisasi Linux di Indonesia. Semua isi tabel diusahakan berasal dari diri saya sendiri. Bukan untuk mengajak kepada diri saya, tetapi semata hanya usaha memberi contoh. Harus sumbut.
Nomor | Masalah | Solusi |
1 | Masyarakat tidak tahu cara menggunakan Linux | Diadakan panduan-panduan cara menggunakan Linux baik secara global maupun khusus. |
2 | Masyarakat tidak mengenal Linux |
|
3 | Aplikasi-aplikasi Linux yang tidak seperti padanannya di Windows baik dari segi kelengkapan fitur maupun kompatibilitas |
|
4 | Masyarakat tidak tahu fitur aplikasi di Linux demikian luar biasa |
|
5 | Masyarakat tidak tahu aplikasi pengganti di Linux sebagaimana yang mereka pakai di Windows |
|
6 | Masyarakat tidak tahu memulai dari distro apa |
|
7 | Masyarakat tidak tahu bagaimana melakukan pemrograman di Linux |
|
8 | Masyarakat tidak tahu hal-hal spesifik di Linux |
|
9 | Masyarakat kesulitan masalah modem di Linux |
|
10 | Masyarakat kesulitan masalah printer di Linux |
|
11 | Masyarakat kesulitan membaca tutorial dalam Bahasa Inggris |
|
12 | Masyarakat tidak PEDE menggunakan Linux |
|
13 | Masyarakat kesulitan dalam hal instalasi aplikasi yang selalu meminta internet |
|
5. Langkah-Langkah yang Salah
Berikut ini tabel daftar kesalahan sosialisasi Linux yang pernah saya lakukan. Ini diberikan agar Anda tidak mengikutinya.
Nomor | Kesalahan | Alasan |
1 | Mendirikan web Linux yang “berdiri di atas semua golongan” (Ubuntu, Mint, Mandriva, Slackware, FreeBSD, dkk.) alih-alih yang spesifik 1 distro saja. Ini akan merugikan Anda sendiri dari segi waktu, biaya, dan tenaga. Contoh: Teknoplasma. | Yang namanya “berdiri di atas semua golongan” itu adalah mustahil dan sebuah kekeliruan. Kalaupun bisa Anda mendirikan, itu tidak akan bertahan lama. Portal itu butuh kontributor. Sedangkan pengguna Linux sendiri masih minoritas, lalu yang berkompetensi menulis hanya segelintir, itu pun masih dihambat oleh kepentingan-kepentingan. Maka keliru jika membuat web Linux untuk semua distro. |
2 | Memaksa semua pihak untuk menggunakan Linux. Misalnya terlalu bersemangat menyosialisasikan sampai tidak mau tahu keadaan orang, apakah dia itu awam atau tidak. Apakah orang itu mengerti atau tidak, semua di-gradak harus pakai Linux saat itu juga. Contoh: diri saya sendiri pada masa lalu. | Masyarakat kita bertingkat-tingkat pemahamannya, tidak satu tingkat saja. Sosialisasi diberikan sesuai daya tangkap masyarakat. |
3 | Memaksa orang untuk menggunakan Linux tetapi tidak mau mengajarinya atau menyuruh belajar sendiri tanpa melihat usia dan daya tangkap orangnya. Contoh: diri saya sendiri pada masa lalu. | Masyarakat kita berbeda-beda jenjang usianya, tidak bisa disamaratakan. |
4 | Memaksa orang untuk menggunakan Linux tanpa memberi mereka kebebasan memasang antarmuka Windows (misalnya GNOMEXP) dengan alasan kamu harus tinggalkan Windows 100%. Contoh: diri saya sendiri pada masa lalu. | Orang yang baru datang ke suatu tempat, harus beradaptasi dahulu dengan masyarakat dan keadaan tempat itu. Sama halnya dengan perkara ini. Seharusnya justru pengguna didukung untuk memakai antarmuka mirip Windows terlabih dahulu lalu diajari perlahan-lahan. Di sini yang salah jelas pelaku sosialisasinya. |
5 | Fanatik Linux. Kalau tidak Linux tidak mau. Contoh: dengan percaya diri meyakini semua hal bisa dilakukan di Linux tanpa butuh Windows dan aplikasinya sedikit pun. Subjektivitas penilaian yang bodoh. | Linux tidak sempurna. Linux desktop, setidaknya saat ini, belum secara sempurna didukung oleh seluruh vendor hardware dan software dunia sedangkan Windows sudah sejak lama. Contohnya saja perusahaan Autodesk, perusahaan perangkat wifi Broadcom, ATI dan NVIDIA, bahkan perlengkapan ngoprek Android pun yang terlengkap malah ada di Windows. Linux tidak sempurna, Linux hanyalah bagian dari dunia ini. Tidak ada fanatisme padanya, pada Windows, dan pada yang lain dari dunia ini. |
6 | Berlomba-lomba membuat distro baru alih-alih membuat aplikasi yang dibutuhkan masyarakat. Saya tidak pernah melakukannya tetapi pernah mendukung yang semacam ini. Sebuah kekeliruan. | Masyarakat kita sebenarnya tidak pernah membutuhkan OS, mereka butuh aplikasi. Lagipula, membuat distro baru = membuat OS baru. Membuat OS itu butuh nama dan duit. Makan waktu lama dan sumber daya terlalu banyak, hasilnya pun lebih sering tidak berguna. Ujung-ujungnya berhenti sia-sia. Contoh: SolusOS, Pear OS, Onebase, Xnuxer, GarudaOS. |
7 | Merasa hebat dan meremehkan saingan (Microsoft dan Apple). | Mereka punya duit, kekuasaan, massa yang banyak dan loyal, dan dukungan vendor yang lengkap. Tambah lagi, pengalaman profesional yang solid selama puluhan tahun. Kita? |
6. Penutup
Jika Anda telah mengetahui kekurangan masyarakat itu di sisi mana saja, maka Anda bisa menyediakan solusinya dengan tepat. Semoga tulisan ini bermanfaat.
7. Tentang Tulisan Ini
Tulisan ini bagaimanapun adalah kepanjangan tangan dari esai-esai saya sebelumnya masalah sikap kepada newbie. Baik itu menyoal kebebasan, masalah user friendliness, masalah kemajuan, dan lain-lain. Tulisan ini sifatnya cuma saran untuk Anda yang sedang melakukan sosialisasi. Saya senang jika masyarakat Indonesia menggunakan Linux tetapi kasihan kepada orang-orang yang terlalu ngotot melakukan ini. Terlalu ngotot sampai kepada newbie yang niat pun sikapnya keras. Oleh karena itu saya menulis ini. Tulisan ini tidak ditutup kemungkinannya untuk direvisi pada masa mendatang.
8. Rujukan
[1] http://www.darussalaf.or.id/fatwa-ulama/hukum-membajak-program-komputer-dan-semisalnya/
jazakallah khair, sangat bermanfaat
Waiyyakum, semoga di antara para ustadz ada yang menulis mengenai hal ini, Akh. Tentunya kalau yang nulis ana kagak bakal sebaik tulisan orang yang berilmu. Soalnya ana lihat ada di kalangan salafiyyin yang menggunakan aplikasi bajakan.
Tulisannya mantap gan, sebenernya pengen banget nulis kaya gini, ngga tahu kenapa, bawaannya males terus. heheheh :-D
Ah, ini tulisan biasa-biasa saja, Kang. Saya sering lihat nama akang di FUI. Masalah kepenulisan, mungkin karena akang masih percaya mood itu ada. Anggap mood itu hanya mitos dan kebohongan publik untuk malas menulis. Mood itu tidak ada. Dengan begini akang bakalan semangat menulis.
Jangan lupa cari tulisan-tulisan yang bagus biar semangat menulis itu kembali.
ancen sangar arek sitok iki lek nulis :D
Tulisan saya banyak kekurangan, Mas.
Mau nambahin sedikit, masyarakat awam khususnya tidak tahu menahu tentang sistem operasi yang digunakan. Tidak tahu apa itu windows, tidak tahu apa itu linux. Yang mereka tahu komputer ya seperti itu (kebetulan dominasi os windows).
Saya sendiri baru tahu Linux saat duduk di bangku kelas 2 SMK :D
Saya ingin bertanya kang, diatas ditulis kalau Linux itu masih banyak kekurangan, seperti suport vendor dan software dan ditulis juga masyarakat kita tidak memerlukan OS, jadi kenapa harus mensosialisasikan Linux dan bukannya membuat aplikasi untuk Windows yang dibutuhkan masyarakat kita ?
Bismillahirrahmanirrahim.
Jawabannya adalah kita memigrasikan masyarakat yang menggunakan aplikasi bajakan menjadi menggunakan aplikasi yang legal.
Salah satu caranya dengan Linux. Kalau sudah lakukan ini, fokuslah memerhatikan aplikasi karena sebetulnya masyarakat itu tidak butuh OS. Mereka butuh aplikasinya saja. Hal ini saja sudah sulit, maka poin utama esai ini adalah arahkan energi kepada orang yang niat saja. Apakah ini bisa diterima?
Kalau menyosialisasikan Windows, dua hal. Kembali lagi mereka menggunakan aplikasi bajakan (kemungkinannya demikian) dan kami sendiri tidak punya uang untuk membelinya. Bisa memang menyosiaslisasikan Windows (yang legal), tetapi itu lebih sulit dan hanya orang-orang tertentu yang mampu. Contohnya http://ebsoft.web.id atau http://bukanpenggunawindows.blogspot.com. Kalau Linux, itu lebih mudah untuk semua kalangan.
Kalau tujuannya untuk memigrasikan masyarakat yang menggunakan aplikasi bajakan menjadi menggunakan aplikasi yang legal bukannya lebih tepat kita mensosialisasikan aplikasi alternatif yang legal kang, misalnya seperti mensosialisasikan LibreOffice sebagai pengganti MS Office. Bukankah hal itu lebih efisien karena tidak perlu memulai dari nol dengan mengajarkan Linux dahulu lalu mengajarkan aplikasinya? Dalam hal ini saya berpandangan tidak semua pengguna Windows itu memakai versi bajakan dan jika Windows mereka itu legal kita tinggal mensosialisasikan aplikasi yang legal pula.
Bismillahirrahmanirrahim.
Ahsan, kang theoran. Ahsan. Pernyataan akang “misalnya seperti mensosialisasikan LibreOffice sebagai pengganti MS Office” itulah jiwa esai saya. Dan perlu diketahui juga, sangatlah jarang ada orang bisa bilang “…jika Windows mereka itu legal kita tinggal mensosialisasikan aplikasi yang legal pula…” seperti akang. Percayalah, banyak sekali pengguna Linux kita yang fanatik sampai tidak mau berpikir lurus. Akang benar. Saya pun menganjurkan hal itu.
Namun perlu digarisbawahi, saya mengatakan “Linux” sebagai kata ganti untuk OS-nya sekaligus aplikasinya semua. Untuk ringkas kata. Coba akang bayangkan judul ini jika saya mengikuti apa yang akang bilang (dan sudah saya perhitungkan sebelumnya): “Sosialisasi Aplikasi yang Legal Berbasis Linux, Windows, dan Mac OS X untuk Indonesia”. Bukanlah lebih singkat kalau “Sosialisasi Linux untuk Indonesia” saja? Dan bukankah keyword Linux lebih banyak dicari orang daripada “aplikasi legal”? Dua hal ini (ringkas kata dan SEO) yang menjadi pertimbangan tema dan judul saya.
Di sini dasar saya menyosialisasikan Linux hanyalah Islam dan akan selalu kembali kepada Islam. Tiada sandaran lain, tiada alasan selainnya.
ulasan yang sangat pengalaman. saya pengguna linux untuk bekerja dan meraih rupiah demi sebuah hasil yang barokah meski saya masih menggunakan windows [trial] hanya untuk bermain game ketika suntuk. terkadang [menurut] saya migrasi dari windows ke linux itu seperti hidayah dari ESA, ada niat dan upaya untuk menuju yang lebih baik, maka akan ada jalan [hidayah] untuk itu. lebih dalam, linux mengajarkan sebuah proses pembelajaran tidak seperti windows/Mac yang tinggal klik jalan. ini yang saya terapkan untuk anak usia dini (tolong kereksi jika salah). semoga artikel ini lebih dari sebuah manfaat belaka. salam opensource.
Semoga niatan Migrasi dan menguasai linux lebih bermanfaat buat kita semua ya bro.. salam open source…
Mas bro Malsasa ini sangat aktive dan banyak ide yang sangat bermanfaat buat kita yang lagi belajar “baik” mengenal teknologi IT diantara HALAL dan Dosa. semoga kita semua tau akan kesalahan kita selama ini yang masih suka “membajak”. salam open source…
Itu semua karena taufik dari Allah semata.
Alhamdulillaah, “peta” yang sangat bermanfaat untuk siapapun yang ingin berbagi pengetahuan seputar open source..
Bismillaah semoga bisa ikut berkontribusi dalam sosialisasi perangkat lunak legal di Indonesia.
Alhamdulillah, semoga “peta” yang serba mungil ini bermanfaat, Kang Kurniawan. Semoga kita bisa.
Wah…keren.Terima kasih banyak atas masukannya mas Ade. saya termasuk salah satu orang yang pengin juga sosialisasi linux ke semua orang yang masih awam dengan apa itu linux
Mbak Fajrin lebih tua daripada saya, lho.
dari mana mas ade tau saya lebih tua dari mas? tapi kan kalo ilmu mas ade jauh diatas saya :-)
Saya lahir Desember 1992. Makanya nama saya Awal Desember dan ada tambahan Malsasa. Sedangkan njenengan Maret.
O, hanya soal waktu sampai Mbak Fajrin melampaui apa yang kami miliki. Karena sesungguhnya kami tidak memiliki apa-apa.
Amin ya rabbal alamin…oh..tapi cuma beda bulan nggih?saya kira njenengan sudah jauh diatas saya malah :-) hehehe…. saya mengirimi permintaan teman via fb tapi belum ada respon dari mas Ade. Atau mungkin sekarang sudah tidak aktif di fb ya?
Ya, beberapa orang juga salah sangka. Saya hanyalah seorang anak kecil. Saya memang tidak menerima teman baru. Itu keputusan privasi saya, Mbak. Demi kebaikan mbak juga.
Jangan takut untuk eksplorasi Linux
Seorang anak kecil dengan segudang ilmu yg dipendam tetap saja njenengan adalah orang yang hebat :-) nggih nggak apa2 mas, saya mengerti.
Yang penting saya selalu bisa membaca tulisan2 njenengan yang keren banget itu :-)
O, kekaguman mbak terlalu tinggi. Suatu hari nanti jika mbak merilis aplikasi buatan sediri, mulai saat itulah petualangan Linux sesungguhnya dimulai.
Alhamdulilah akhirnya menemukan sebuah blog yang berisi turioal untuk Linux terutama Ubuntu baik bagi pemula yang seperti saya ataupun untuk kalangan lanjutan.
Saya sebenarnya kepengin dari dahulu bisa Ubuntu, karena saya berkeinginan untuk membuat sebuah warnet dengan sistem operasi yang legal diantaranya Ubuntu.
Jujur saja saya juga masih menggunakan Windows yang bajakan, dan ingin menggantinya ke Linux Ubuntu. Saya juga sedang menabung untuk membeli Windows yang original. Karena memakai produk yang legal membuat hati senang. :)
Memang aplikasi Open Source memang bermanfaat :)
Terima kasih mas Malsasa , senang bisa kenal sama mas :)
Insya Allah nanti saya bisa meminta bantuan tentang permasalahan Ubuntu yang akan saya hadapi:)
Iya, Kang. Silakan saja sms saya di nomor 0896 7923 7257.
Maaf baru bales Mas, iya mas terima kasih.
Oh ya mas. Ada yang ingin saya tanyakan.
Kalau untuk Linux Ubuntu supaya mau tak instal di Laptop Lenovo B480 bisa tidak yah? Kalau untuk mencari drivernya bagaimana ya Mas?
Terima kasih Mas :)
Waduh, pertanyaan akang sangat global sehingga tidak mungkin saya jawab. Tentunya saya tidak memiliki laptop tersebut jadi saya tidak bisa menjawabnya. Namun akang saya sarankan melakukan livesession Ubuntu supaya akang tahu, ada masalah atau tidak dengan drivernya. Pada laptop saya, satu kali pun tidak pernah saya menginstal driver karena semua sudah terpasang di Ubuntu.
Oh ya udah ga papa Mas.
Alhamdulilah kemarin berhasil menginstal Ubuntu 12.04 LTS tapi di Laptop ASUS. Jadi jika instalasi selasai Ubuntu tersebut akan mendeteksi secara otomatis driver-drivernya. Dan kita diminta untuk mendownloadnya.
Oh ya Mas, ada yang ingin saya tanyakan lagi.
Saya ingin menginstal KDE. Jika suatu saat nanti saya ingin mengembalikan ke default (unity) itu gimana Mas?
Sukron :)
Sekarang akang dapatkan kesimpulannya? Bagus.
Saya pernah instal 4 destop sekaligus. Ketika ingin pindah, cukup logout lalu pilih nama destop yang ingin dimasuki sebelum login. Sangat mudah bukan, Kang? Cobalah mencari tutorialnya dulu sebelum melakukan. Saya yakin akang berhasil.
Jadi anda setahun lebih tua dari anak perempuan saya yg skrg kuliah di fak psikologi. saya tertarik Linux sejak thn 2007, belajar sendiri ga tau mo tanya sama siapa, cuma googling saat itu untuk cari tau soal Linux. Saat ini saya pakai Ubuntu 13.10 untuk desktop saya install KDE dan Gnome selain Unity bawaan dari Ubuntu, cuma untuk biar ga bosan. Saya pakai PC yg saya rakit sendiri thn 2008, punya HDD 500GB baru malah ga kepake lagi pdhal sdh ada Os windows 7 dan 8.1. selama ini saya pake Linux di laptop sj, baru inget punya HHD SATA lama 80 GB ya lsg saya install Ubuntu di PC lama, HHD baru msh terpasang di CPU tanpa kabel. Anak saya jg biasa /bisa pake Linux dilaptop saya, cuma dia sdh punya jg netbook windows 8.1 bwt kuliah. Tulisan anda sangat menarik. Mudah-mudahan kedepannya masyarakat di Indonesia lebih banyak yg menggunakan Os opensource, terlebih lagi ada dari pemerintah yang mulai menggunakan sistem opensource ini karena bisa menghemat dana ketimbang membeli OS berlisense. Terima kasih.
Ini akang Hevy, ya? Terima kasih kembali, Kang. Amat sangat jarang orang seusia akang yang mau memakai Linux sampai pada tingkatan menginstal KDE supaya tidak bosan. Saya harap dapat berbincang dengan akang di chatroom #ubuntu-indonesia. Iya, harapan kita sama persis, Kang. Semoga legalitas software didukung mutlak oleh pemerintah sesegera mungkin. Aamiin.
Insya Allah kapan-kapan chat di chatroom #UbuntuIndonesia. Terima kasih.
Iya, Kang. Saya menunggu.
Ping balik: Kumpulan Esai Kritik Saya | RESTAVA
Ijin share kang..
Ping balik: Kumpulan Tulisan Saya Tentang Menulis Artikel Linux | RESTAVA
Ping balik: Pentingnya Menulis Tutorial | RESTAVA
Saya membutuhkan ebook tentang belajar linux / open source untuk sekolah dasar dan smp,, berupa modul, rancangan .panduan atau silabus.Karena sebelumnya saya mengajak yayasan sekolah untuk beralih ke open source/ linux untuk pelajaran tik.terimakasih
Salam kenal untuk Kang Andrie. Senang sekali saya mendengar ada guru yang menyarankan sekolahnya beralih ke perangkat lunak bebas. Itu sudah sepatutnya, mulia dan terpuji.
Saya mengasuh kursus online GNU/Linux untuk pemula dan ada 5 ebook pelatihan tersedia di https://kursusteknoplasma.wordpress.com/ebook/. Pada situs yang sama, ada tidak kurang dari 50 silabus dan 50 transkrip dalam bidang GNU/Linux. Semoga bermanfaat.